Blogger Themes

Pages

Jumat, 02 November 2018

Upacara Nyongkolan Lombok



Dalam adat budaya suku sasak di Lombok, tradisi Nyongkolan merupakan salah satu upacara wajib dalam prosesi pernikahan. Nyongkolan adalah puncak dari tahapan ritual pernikahan adat Sasak. Acara ini dilakukan dengan arak-arakan (pawai) pasangan pengantin layaknya seorang raja dan ratu menuju kediaman mempelai wanita. Seremonial ini biasanya diadakan selepas waktu sholat zuhur hingga sore hari.
Rombongan Nyongkolan terdiri dari keluarga, masyarakat sekitar dan kerabat mempelai pria maupun wanita. Jika jarak antara rumah pengantin laki-laki masih cukup dekat, titik awal Nyongkolan akan dimulai dari kediaman mempelai pria. Namun jika jaraknya jauh, rombongan akan diangkut menggunakan kendaraan dan memulai iring-iringan rombongan Nyongkolan dari perbatasan desa mempelai wanita. Tujuannya adalah untuk mengumumkan kepada masyarakat setempat bahwa seorang gadis asal desa tersebut telah resmi dipersunting oleh pria dari desa lain menjadi pasangan suami-istri yang sah. Hal ini sangat penting dikarenakan seluruh prosesi pernikahan dilaksanakan di kediaman mempelai laki-laki.
Agar jelas terlihat oleh masyarakat yang berdiri di pinggir jalan, pasangan pengantin akan dibalut dengan pakaian adat khas suku sasak. Mempelai pria dan wanita kemudian diarak dengan menggunakan kuda kayu yang dipanggul oleh empat orang pria. Jika tidak, mempelai pria akan berjalan dengan didampingi dua orang pemuda dan dua orang gadis mendampingi mempelai wanita. Dedare-dedare (gadis-gadis), terune-terune (pemuda), pemuka agama, tokoh masyarakat, beserta kerabat dan sanak saudara mempelai pria turut mengiringi dengan balutan pakaian adat khas suku Sasak. Rombongan juga akan diiringi oleh grup musik tradisional Gendang Beleq, Cilokak atau Kelentang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar